Samudera dan Laut Masa Depan Peradaban
Menko Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, membuka acara Workshop Nasional |
Jakarta, Laras Post Online - Samudera dan laut merupakan masa depan peradaban, namun kebijakan terkait kemaritiman masih minim. Selama ini kebijakan lebih fokus pada penanganan daratan, sehingga desain tata ruang belum satu kesatuan antara daratan dan lautan.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyldan Baldan menyatakan, samudera dan laut merupakan masa depan peradaban, namun pola pikir yang masih melekat pada bangsa Indonesia masih berkutat pada daratan, belum kelautan.
�Jika dikaitkan dengan tata ruang, belum didesain dalam satu kesatuan,� kata Ferry saat menjadi keynote speech pada Workshop Nasional membangun poros maritim dunia dalam perspektif tata ruang laut nasional, pada Selasa (28/04/2015) di Jakarta.
Workshop mengusung tema, Menuju kedaulatan, sustainability dan kesejahteraan masyarakat, diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Workshop dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Endroyono Soesilo dan diikuti oleh kurang lebih 300 peserta dari berbagai instansi lintas sektor yang berasal dari pusat dan daerah.
Lebih lanjut Menteri ATR/Kepala BPN menyatakan, komitmen kementerian dalam mendukung visi kemaritiman salah satunya dengan regulasi yang terkait dengan hak komunal. Melalui regulasi tersebut keberadaan kampung-kampung nelayan akan terlindungi.
Pada kesempatan terpisah, Menteri ATR/Kepala BPN menegaskan bahwa pengenaan PBB pada lahan pemakaman komersial bukan semata-mata perhitungan ekonomi. Kepada para wartawan, Ferry menegaskan pengenaan PBB tersebut bertujuan untuk mengembalikan fungsi sosial yang melekat pada tanah yang dijadikan lahan pemakaman komersial. (her)
Tidak ada komentar