Presiden Jokowi Berikan Grasi Pada 5 Tapol Papua
Presdien Joko Widodo saat membacakan grasi kepada lima orang tahanan politik yang terlibat OPM di Jayapura, Sabtu (9/05/15). |
Papua, Laras Poss Online � Presiden Joko Widodo memberikan grasi kepada lima orang tahanan politik yang terlibat Organisasi Papua Merdeka (OPM). Pemberian grasi ini merupakan upaya pemerintah dalam menyelesaikan konflik di Papua.
Kelima tahanan politik yang mendapat grasi itu, Linus Hiel Hiluka Apotnalogolik Lokobalm, Kimanus Wenda, Jefrai Murib, masing-masing divonis 20 dan Numbungga Telenggen (keduanya divonis seumur hidup).
Jokowi dalam pidatonya menyampaikan, bahwa pemberian grasi tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menyelesaikan konflik di Papua.
�Ini adalah upaya sepenuh hati pemerintah, dalam rangka untuk menghentikan stigma konflik yang ada di Papua. Kita ingin menciptakan Papua sebagai negeri yang damai,� kata Jokowi.
Presiden menyatakan, pemberian grasi kali ini merupakan langkah awal yang akan dilanjutkan dengan pemberian grasi atau amnesty untuk wilayah yang lain.�Karena ada kurang lebih 90 orang yang masih di dalam penjara. Sekali lagi ini adalah awal dimulainya pembebasan,� tegasnya.
Pembebasan terhadap tahanan di wilayah lain akan dipertimbangkan melalui grasi atau amnesty. Namun presiden menghendaki melalui grasi, karena jika melalui amnesty harus mendapat persetujuan DPR.
�Ya, memang keinginan saya semuanya lewat proses grasi, tapi ada yang ingin lewat amnesty, kalau amnesty harus ke dewan. Ga tahu akan disetujui atau tidak,� terangnya.
Jokowi menjelaskan, grasi diberikan kepada lima orang setelah melalui tahapan yang panjang. �Ke lima orang yang mendapat grasi bukan dipilih, ini melalui proses panjang sejak bulan Januari,� ungkapnya.
Lebih lanjut presiden mengatakan, pemerintah kedepan ingin mengajak bersama-sama untuk membangun Papua dengan pendekatan kesejahteraan, pendekatan pembangunan. �Ini kedepan yang ingin kita kerjakan jadi jangan ada yang manas manasin lagi,� ujarnya.
Presiden menegaskan, pemberian grasi merupakan proses awal. �Oleh karena itu, nanti kita ingin mengajak semuanya baik yang ada didalam maupun yang masih di gunung. Tadi gubernur juga sudah sampaikan. Lupakan yang lalu, jangan ungkit ungkit terus. Kita ingin menatap semua kedepan,� tuturnya.
Selain itu, menurut presiden, TNI juga akan dilibatkan dalam pembangunan Papua. �Nanti akan kita kumpulkan jajaran di Kodam sampai bawah, pendekatannya adalah kesejahteraan Papua seperti apa?. TNI ikut bangun insfra, mengajar di sekolah, bantu Pusekesma, karena di gunung hal hal seperti itu yang diperlukan,� terang presiden. (her,sg,ram)
Tidak ada komentar