Konser Boyzone di Jakarta Memukau Penonton
Empat personel Group Boyzone |
Jakarta, Laras Post - Ribuan penonton sudah tampak mengisi Istora Senayan sejak Jumat (22/5/2015) sore. Tujuan mereka satu, menyaksikkan konser Boyzone: Back Again No Matter What.
Dari pantauan wartawan, mereka yang hadir dalam konser ini adalah mereka yang berusia dalam rentang 25-40 tahun. Hampir tidak ada remaja yang terlihat menonton konser ini. Hal itu sekaligus menegaskan bahwa acara ini benar-benar sebuah nostalgia bagi mereka yang melewati masa remaja dua dekade silam, saat di mana Boyzone jadi satu dari sekian boyband yang digandrungi para remaja.
Ketika waktu menunjukkan pukul 20:30 WIB, sepasang pemandu acara muncul di atas panggung. Seperti pemandu acara pada konser-konser besar, keberadaannya selalu mendapat cemooh dari penonton yang tak sabar ingin melihat idola mereka.
Tanpa basa-basi, Boyzone langsung muncul ke atas panggung untuk langsung tatap muka dengan penggemarnya yang sudah menunggu sejak sore.
Tidak ada kata dan salam pembuka, empat pria klimis itu langsung memulai konser dengan lagu Love Is A Hurricane. Tiga lagu pertama mereka habiskan sebelum pada akhirnya Keith menyampaikan salam pembuka yang terdengar sangat basa-basi.
Suasana terasa hangat ketika Shane mendapat jatah menyapa penonton. "Terimakasih atas dukungan kalian, Jakarta sampaikan salam cinta kalian untuk yang di rumah," kata Shane sambil merekam penonton dengan fitur video pada ponselnya.
Boyband tampil sangat teratur. Minim improvisasi. Semua telah mendapat jatah masing-masing untuk menyapa penonton dalam jeda tiap dua sampai tiga lagu.
Harus diakui, klimaks dalam konser ini justru terjadi ketika mereka memutar video kenangan rekan mereka yang telah meninggal pada 2009 lalu, Stephen Gately.
Cuplikan video itu disusul dengan lagu Gave It All Away yang syahdu. Ronan Keating pun tampak tak kuasa menahan haru. Dia terlihat mengusap air mata pada sesi ini.
Manusia mana yang tidak bergetar mengenang kematian sahabatnya di hadapan ribuan penggemar setianya yang tetap menyanyi lantang meski usia tak muda lagi.
"Kalian tahu ini berat bagi kami, kehilangan salah satu bagian dari kami. Ini pertama kalinya kami tampil di Asia tanpa Steven. Kami meraskan kehadiran steven di ruangan ini, terimakasih pada kalian untuk hal ini," kata Ronan Keating terharu.
Panggung konser ini memang simpel. Hanya satu layar LED raksasa ditempatkan sebagai latar panggung, sementara dua layar proyektor disematkan di bagian atas sebelah kanan dan kiri panggung.
Selebihnya, penonton disuguhkan visual empat pria berusia antara 38 sampai 42 tahun dengan balutan jas yang elegan. Shane, satu-satunya personel yang tampak menyangkal kodrat usianya dengan gaya rambutnya yang nyeleneh.
Meski panggung terbilang sederhana, tata suara dan tata lampu sangat baik. Sama sekali tidak ada permasalahan soal dua hal itu. Bahkan tata suara sangat jernih didengar oleh penonton. Tiap vokal personel dan musik pengiring terdengar jelas dan seimbang.
Boyzone yang sempat vakum mulai tahun 2001 sampai 2007 itu tak hanya menyuguhkan nostalgia saat di Jakarta. Mereka juga mengungkapkan bahwa sebagai grup yang sudah tidak muda lagi, mereka tetap memiliki semangat untuk berkarya di dunia musik. Harapan itu semakin menyala ketika mereka tahu ribuan penggemarnya di Jakarta, yang terbilang sangat jauh dari kampung halaman mereka, masih setia.
"Terimakasih sudah percaya kami. Kita akan merayakan masa depan, karena Boyzone telah kembali, kami akan datang dengan lagu baru dan materi baru," kata Ronan.
Setelah itu - seperti ritual konser pada umumnya - usai membawakan lagu penutup Boyzone berpura-pura mengakhiri pertunjukkan. Setelah teriakkan "We want more" cukup keras, mereka naik panggung lagi untuk menyanyikan tiga lagu bonus Different Beat, Love Me For a Reason dan Life Is a Rollercoaster. (maslim)
Tidak ada komentar